Keberadaan
lahan dan sumber daya air merupakan aspek penting dan strategis dalam kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Akan tetapi persoalan lahan kritis dan
sumber daya air (SDA) di Indonesia sampai saat sekarang terus terjadi seiring
bertambahnya jumlah penduduk dan terus berlangsungnya kegiatan pembangunan.
Persoalan lahan kritis akan berakibat pada terjadinya erosi dan pendangkalan
aliran sungai, tidak mampunya lahan untuk menyimpan air, terjadinya banjir di
daerah hilir sungai, lahan menjadi tidak produktif, dan akibat selanjutnya
mendegradasi produktivitas kehidupan.
Upaya penangan
lahan kritis yang telah dilakukan selama ini telah membawa hasil, akan tetapi
tampaknya hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan kecepatan berkembangnya
kerusakan lahan kritis yang terjadi. Untuk itu usaha yang perlu terus dilakukan
yaitu mengembangkan kegiatan penanganan lahan kritis dan sumber daya air yang
berbasis pada kegiatan masyarakat (community based development).
Program
Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM)
merupakan program fasilitasi dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah,
Kementerian Dalam Negeri untuk pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan
program penanganan lahan kritis dan sumber daya air.
Tujuan dari program ini adalah untuk memperbaiki lahan berpotensi kritis menjadi lahan produktif yang menghasilkan nilai ekonomis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dengan melibatkan kerjasama dengan multipihak (pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, dan LSM).
Tujuan dari program ini adalah untuk memperbaiki lahan berpotensi kritis menjadi lahan produktif yang menghasilkan nilai ekonomis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dengan melibatkan kerjasama dengan multipihak (pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, dan LSM).
Lembaga
Pemerhati Alam dan Satwa (PAS), Pada program kegiatan PLKSDA – BM bersama
teman-teman lembaga swadaya lain serta beberapa Instansi Pemerintah terkait ,
melakukan aksi bersama-sama berpartisipasi dalam Penanaman Pohon Lahan Kritis
di Desa Nyalembeng Kec.Pulosari Kab.Pemalang dengan luas lahan 10 HA.
Kegiatan ini
sekaligus mengedukasi masyarakat secara langsung, serta belajar bahwa bencana
alam longsor yang pernah terjadi dibanjarnegara salah satu penyebab faktornya
adalah lahan yang gundul tanpa ditumbuhi pohon-pohon dengan akar yang bisa
menyangga tanah.
Harapan besar
adalah, lahan-lahan kritis yang ada diwilayah Kab.Pemalang ,bisa dikelola
bersama-sama dengan masyarakat , agar lestarinya lingkungan tetap terjaga.
(M,Anas Salim)
Salam Rimba
Lestari,
0 komentar:
Posting Komentar