• Wisata Edukasi Anak

  • Lomba Mewarnai Tingkat SD Se-Kabupaten Pemalang di Zatobay

  • Sosialisasi di TK. Putra VII Bojongbata Pemalang

  • Sosialisasi di ABA III Bojongbata Pemalang

  • Pengenalan Satwa di Zatobay

  • Personil Lembaga Pemerhati Alam dan Satwa (PAS)

Jumat, 28 Oktober 2016

Terima Kunjungan Study Banding Dari Kab.Sambas Kalbar ; LEPSA ajarkan konservasi Tyto Alba


Lepsa - Lembaga Perlindungan Satwa dan Alam Pemalang, terus upayakan untuk sosialisasi terhadap perlindungan satwa dan pemeliharaan lingkungan kepada masyarakat luas, salah satu inisiasi yang sudah dibentuk adalah pusat study konsevasi yang ada di Desa Penggarit yang bermitra langsung dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekarsari - penggarit, Pusat study konservasi yang telah dibangun tersebut adalah "Konservasi Burung Hantu Tyto Alba" , Satwa ini sangat efektif untuk menanggulangi serangan Hama tikus.

Dalam perkembangannya Pusat Study Konservasi Tyto Alba ; berkembang cukup baik dimana sekarang Desa Penggarit menjadi salah satu desa tempat berkembangbiaknya Burung Hantu Tyto Alba. Inipun tidak lepas dari peran Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab.Pemalang yang ikut pula memberikan suport bantuan baik untuk pembangunan Rubuha nya ataupun bantuan bibit tyto albanya. 

Belum lama ini (27/10/16) ; sejumlah Rombongan dari Instasi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sambas - Kalimantan Barat melakukan Kunjungan Study Bandingnya ke Pusat Study Konservasi Tyto Alba - Lepsa di Desa Penggarit ; untuk belajar bagaimana mengembangbiakan satwa satu ini. disambut langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Pemalang, dan Ketua Lembaga Perlindungan Satwa dan Alam (Lepsa), serta Kepala Desa Penggarit dan Gapoktan Mekarsari.

Dalam Paparanya Materinya, Elman Prasetyo (Ketua Lepsa) mengatakan ; Lepsa mempunyai 3 pilar yaitu Sosialisasi, Edukasi, Konservasi, pilar-pilar tersebut menjadi misi bagaimana Lepsa berkontribusi di ranah konservasi,didirikannya Pusat Study Konservasi Tyto Alba yang ada di Desa Penggarit merupakan salah satu inisiasi bagaimana Lepsa mengajak masyarakat untuk bisa berperan aktif peduli terhadap kelestarian satwa dan lingkungan, salah satu yang fokus dikembangkan adalah "Konservasi Habitat Tyto Alba" , mengapa ? karena besarnya manfaat Tyto Alba bagi petani, dimana Tyto Alba sebagai prediator alami hama tikus. hal ini yang menjadi pemicu semangat yang akhirnya muncul keseriusan Masyarakat (Petani) untuk secara bersama-sama merawat, menjaga dan mengembangbiakan satwa satu ini. Disampaikan pula bagaimana cara pengembangbiakan nya dan pola pakan serta perawatannya. Kedepan pun tidak hanya di Desa Penggarit namun juga akan dikembangkan di Desa desa lainnya. Imbuhnya.

Tidak hanya teori yang diberikan, rombongan study banding juga diajak langsung ke tempat penangkarannya untuk melihat satwa Tyto Alba langsung dan Rubuha (Rumah Burung Hantu) yang ada di persawahan Desa Penggarit, setelah itu dilanjutkan ke perkebunan Mangga untuk menikmati wisata buah mangga yang ada di Desa Penggarit.


Diakhir kegiatan Kunjungan dijajaki sebuah kesepakatan, bagaimana Tyto Alba ini akan dikembangbiakan di Kabupaten Sambas, dengan langsung mengambil bibitnya dari Penangkaran "Pusat Study Konservasi Tyto Alba" yang ada di Desa Penggarit.

RED ; Lepsa Relese.
Telp : 083 862 066 222