• Wisata Edukasi Anak

  • Lomba Mewarnai Tingkat SD Se-Kabupaten Pemalang di Zatobay

  • Sosialisasi di TK. Putra VII Bojongbata Pemalang

  • Sosialisasi di ABA III Bojongbata Pemalang

  • Pengenalan Satwa di Zatobay

  • Personil Lembaga Pemerhati Alam dan Satwa (PAS)

Kamis, 23 April 2015

Lembaga PAS ; Inisiasi Penangkaran TYTO ALBA


Siapa yang tidak kenal tikus?

Hewan ini mudah ditemui disekitar kita. Tapi bila tikus muncul dan berkembang biak di area pertanian dan perkebunan, hewan ini bisa menjadi hama yang menakutkan bagi petani, Kehadirannya harus diberantas.


Lalu bagaimana dengan upaya pemberantasan hama tikus?

Berbagai cara pendekatan telah banyak diupayakan dalam memberantas hama tikus ini. Mulai dari pengunaan racun tikus (rodentisida) hingga metode yang alami, yaitu dengan memanfaatkan kehadiran burung hantu (TYTO ALBA).

Hal ini yang kemudian coba dikembangkan penangkaran berkelanjutan didesa yang ada dipemalang (Desa Penggarit); mengingat pemalang merupakan daerah yang mempunyai luas areal persawahan sangat luas. Penanganan pengendalian hama tikus dengan menggunakan preadiator alami seperti tyto alba merupkan langkah yang sangat tepat dan juga langkah ini sudah banyak berhasil dikembangkan didaerah-daerah lain.


Yuks Kenalan dengan Tyto Alba J

Karakter dan habitat Tyto alba
Tyto alba merupakan salah satu spesies burung hantu yang banyak tersebar di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Dalam bahasa Latin, Tyto alba berarti burung hantu putih. Adapun dalam literatur perburungan internasional, burung ini dikenal dengan nama barn owl: mengacu pada habitat aslinya berupa gudang-gudang di ladang pertanian. Masih banyak julukan lain bagi burung hantu ini, misalnya monkey-faced owl (burung hantu berwajah monyet), white owl, dan night owl (hanya mencari mangsa di malam hari).
Tyto alba biasanya ditemukan di wilayah pemukiman dan ladang perkebunan. Mereka senang tinggal di ladang-ladang, karena tikus yang menjadi santapan utamanya sering berada di sana. Selain tikus, burung hantu juga sering memangsa anak kelinci, kelelawar, katak, kadal, burung-burung kecil, serangga, bahkan ular kecil.
Burung ini bersifat nokturnal, artinya hanya aktif pada malam hari, dengan indera pendengaran dan indera penglihatan yang tajam. Tyto alba mampu mendengar dan melihat mangsanya yang berukuran kecil, seperti tikus, dalam jarak cukup jauh.
Untuk menutupi kelemahan pada kedua bola matanya yang tidak bisa berkedip, burung ini bisa memutar lehernya hingga 270 derajat. Itulah cara yang biasa dilakukannya ketika mengamati pergerakan mangsanya.

Ketika terbang memburu mangsa, Tyto alba mampu melakukan gerakan menukik dengan cepat tanpa mengeluarkan suara. Tidak heran jika mangsa dengan mudah disergapnya dalam waktu sekejap. Karena itulah, Tyto alba dianggap sangat efektif dalam membasmi hama tikus, dan hal ini sudah dibuktikan sendiri oleh masyarakat petani pemalang.

Penangkaran Tyto alba
Untuk memulai penangkaran, sebaiknya Anda memilih burung hantu hasil penangkaran. Cara ini lebih praktis, karena burung hantu menjadi lebih mudah dilatih dan lebih cepat beradaptasi dengan kandang barunya yang sering disebut rumah burung hantu (pagupon).
Pilihlah minimal sepasang burung hantu yang sudah mencapai umur dewasa kelamin, dengan umur sekitar 1 tahun atau  lebih. Untuk membedakan burung jantan dan betina bisa dilihat dari warna dan motif bulunya. Silakan perhatikan gambar di bawah ini :

Setelah mendapatkan sepasang burung hantu, maka yang dibutuhkan           sekarang adalah kandang penangkaran yang luas dan cukup untuk burung terbang atau menjalankan segala aktivitasnya.

Di dalam kandang diletakan sebuah kotak besar untuk tempat bersarang. Kotak sarangnya pun bervariasi. Ada yang berbentuk kotak biasa seperti glodok, ada juga yang berukuran besar, atau berbentuk segitiga sebagaimana yang digunakan penangkar burung hantu di luar negeri.


























Tyto alba jantan umumnya hanya berpasangan dengan seekor betina saja (monogami), meski ada juga individu yang memiliki pasangan lebih dari satu. Pada masa perjodohan, burung hantu akan berburu bukan hanya malam hari saja, tetapi juga siang hari untuk memberikan makanan kepada pasangannya.

Saat itulah, ia akan berpatroli dengan mengeluarkan jeritan khasnya yang menandakan wilayah teritorialnya. Hal ini bukan hanya untuk mengusir saingannya, tetapi juga untuk menarik perhatian burung betina.

Burung betina menghasilkan telur sebanyak 4 – 6 butir, yang akan dierami selama 21 – 28 hari. Piyik-piyik yang menetas akan diasuh induknya selama 60 hari, sampai mereka mulai keluar dari sarangnya. Tetapi masa sapih (anakan bisa makan sendiri) umumnya terjadi pada umur 85 – 90 hari.













Memanfaatkan jasa Tyto alba
Sepasang Tyto alba yang sudah mampu mencari makan sendiri itulah yang dimanfaatkan untuk menjaga wilayah persawahan, dan mulai ditempatkan dalam rumah burung hantu (rubuha) atau pagupon.
Sselama berada di dalam rubuha, Tyto alba muda dilatih untuk beradaptasi dengan lingkungan dan rumahnya yang baru. Selama latihan, burung masih diberi makanan berupa tikus kecil yang langsung disodorkan dari tangan kita. Lakukan hal ini selama 1 minggu penuh.
Setelah beradaptasi dengan lingkungan dan rumahnya, burung muda akan mampu mencari makan sendiri, dengan memantau kondisi persawahan di sekitarnya. Mereka akan keluar dari rubuha malam hari, untuk menjalankan tugas mulianya membantu para petani.
Untuk menjaga sawah, setiap 5 – 10 hektare (ha) lahan bisa dibangun satu rubuha. Hal ini sesuai dengan radius kemampuan burung hantu dalam menjaga wilayah teritorialnya.
Desain dan konstruksi rubuha tergantung kreasi Anda dan/atau kelompok Anda. Yang penting burung hantu merasa aman dan nyaman selama berada di dalamnya. Sebagaimana merpati, burung hantu akan kembali pulang ke rumahnya, tanpa pernah kesasar.
Berikut beberapa gambar rubuha yang bisa dijadikan referensi :




















Nah, sudah siapkah desa Anda memanfaatkan jasa Tyto alba ? Atau, barangkali, Anda justru ingin menjadi penangkar burung hantu, untuk memasok bibit Tyto alba ke masyarakat petani?
Semoga bermanfaat.
Untuk Informasi ; Seputar Upaya Penangkaran Pengembangbiakan Tyto Alba , 
Cp : 083862066222 / Lembaga PAS Pemalang.
email : pasnasional@gmail.com / eloibnusina@ymail.com
Salam Lestari :)